Sabtu, 20 September 2008

Kiat Berpuasa Bagi Lansia

(KapanLagi.com - Puasa Ramadhan sebenarnya tidak diwajibkan bagi orang-orang yang telah lanjut usia (lansia), namun dorongan kuat untuk memperbaiki diri dan meningkatkan ketakwaan kepada Sang Pencipta justru seringkali membuat para lansia lebih bersemangat menunaikan ibadah puasa dibandingkan mereka yang diwajibkan. )
Dr. dr. Siti Setiati SpPD, K Ger MEpid dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta mengatakan 91% lansia ingin berpuasa Ramadhan tahun ini dan hanya 9% yang menyatakan tidak akan berpuasa. "Dari 91% lansia yang ingin berpuasa, 80%-nya yakin bisa berpuasa sebulan penuh. Ini menurut hasil survei yang dilakukan di RSCM pada 2007 terhadap lansia berumur antara 64 tahun hingga 83 tahun," katanya.
Padahal, menurut dia, tidak seperti penduduk dengan usia yang lebih muda, organ tubuh lansia telah mengalami berbagai penurunan fungsi. Dokter Siti menjelaskan, saat memasuki usia lansia kemampuan tubuh untuk menyerap asupan nutrisi dan cairan menurun sehingga metabolisme tubuh terganggu.
Pada masa itu, ia melanjutkan, jumlah cairan tubuh manusia menurun dari 60% menjadi 45-50% sementara sensasi rasa haus lebih rendah dari sebelumnya sehingga asupan cairan menurun dan berisiko mengakibatkan dehidrasi atau kekurangan cairan. Nafsu makan lansia, menurut dr. Siti, pun umumnya menurun karena faktor sosial, psikologis dan penyakit sehingga status nutrisinya terganggu. Orang-orang berusia lanjut biasanya juga menderita berbagai macam penyakit dengan gejala dan tanda yang tidak khas.
"Tiap lansia rata-rata menderita empat jenis penyakit, antara lain hipertensi, gangguan kolesterol, ginjal dan rematik," katanya. Semua itu menyebabkan para lansia cepat merasa lelah dan lemah serta mudah bingung. Lantas pertanyaannya, apakah dengan kondisi tubuh yang demikian orang-orang berusia lanjut secara medis masih aman berpuasa?
Jawabannya, menurut dr.Siti, dapat dikatakan aman selama kondisi tubuh lansia yang bersangkutan stabil, penyakitnya terkontrol dan tidak mengalami infeksi akut. Namun agar lansia tetap fit selama berpuasa, ia menyarankan anggota keluarga yang lain untuk mengatur dan memerhatikan pola makan, minum dan aktivitas anggota keluarga mereka yang telah berusia lanjut.
"Pola makan sebaiknya diatur dengan 40% kalori pada saat sahur, 50% kalori saat berbuka dan 10% kalori setelah sahur. Jangan lupa usahakan memberi makanan ringan sebelum shalat magrib dan makanan berat sesudah shalat," ujarnya. Dia menambahkan pula bahwa kebutuhan kalori bagi lansia ketika berpuasa dan tidak berpuasa sama, sehingga sebaiknya menu diatur berdasarkan kebutuhan kalori harian untuk lansia. Komposisi gizi pada menu makanan yang disajikan untuk lansia mesti seimbang.
Disarankan juga agar saat sahur dipilih konsumsi minuman teh dan kopi serta makanan yang lebih cepat dicerna seperti gula dibatasi. Lansia, menurut dia, dianjurkan lebih banyak mengonsumsi makanan yang lambat dicerna dan makanan berserat tinggi agar mempunyai lebih banyak simpanan energi untuk menjalankan aktivitas ketika sedang berpuasa.
Konsumsi kurma, menurut dia, juga sangat dianjurkan karena kurma mengandung gula, serat, karbohidrat, kalium dan magnesium yang sangat penting untuk menjaga vitalitas para lansia. Jenis makanan lain yang merupakan sumber kalium, magnesium dan karbohidrat seperti pisang dan makanan yang mengandung vitamin dan mineral tinggi, menurut dia, juga dianjurkan.
Agar lansia tidak kekurangan cairan selama berpuasa, dia menganjurkan agar mereka dipastikan mengonsumsi sekitar 30-50 cc cairan/kg berat badan/hari atau sekitar 8-10 gelas cairan dalam sehari. "Supaya tidak sampai dehidrasi sebaiknya jadwal minum diatur, misalnya saja dua gelas saat berbuka, tiga sampai empat gelas setelah shalat tarawih sampai sebelum tidur, satu gelas saat bangun tidur sebelum sahur dan satu hingga dua gelas saat sahur," katanya.
Ia juga menyarankan agar para lansia tidak terlalu banyak mengonsumsi es karena es dapat menahan rasa kenyang dan menurunkan konsumsi makanan yang lengkap. "Yang harus diingat adalah bahwa kita minum dan makan dengan otak, bukan dengan lidah. Karena kondisi tubuh kita bergantung pada apa yang kita makan," ujarnya.
Sedangkan berkenaan dengan konsumsi obat-obatan bagi lansia, ia mengatakan, bahwa sebaiknya obat-obatan diberikan pada saat berbuka dan atau sahur. Dia menambahkan pula bahwa para lansia tidak dianjurkan untuk berpuasa jika kondisi fisik mereka tidak memungkinkan. (*/cax)

Rabu, 17 September 2008

TIPS SEHAT DI TEMPAT KERJA

1. Minum banyak air

Dengan minum 10 gelas tiap hari - akan membantu menjaga Anda tetap sehat. Buat rencana untuk menyukseskan program ini : bawa 1 botol besar air mineral ke kantor, habiskan satu botol hingga saat makan siang, lalu isi lagi dan habiskan hingga pukul 3 sore, dan pada pukul 5 sore habiskan botol ketiga. Selain itu, banyak pula makanan yang kaya kandungan air, seperti jeruk, anggur, semangka dan apel. Menyantap makanan ini sambil bekerja, selain membuat Anda sehat juga membantu Anda tetap hidrat.

2. Kurangi mengkonsumsi “Camilan”

Camilan yang disediakan teman kerja Anda di mejanya dapat menambah ribuan kalori, jika tak berhati-hati itu akan merusak diet Anda, dan menambah berat badan. Jadi jika Anda tahu seseorang memiliki permen atau cokelat di mejanya, kelilingilah meja teman Anda ini untuk menjauhkan diri dari godaan, demikian saran dokter gigi di American Dietetic Association. Istirahatlah sejenak, ambil nafas panjang, dan hapus keinginan untuk menyantap makanan manis. Jika Anda lapar, lebih baik bawalah bekal buah-buahan dari rumah.

3. Olahraga yang teratur

Satu yang paling penting yang dapat Anda lakukan agar tetap sehat dan langsing adalah olahraga. Berjalan kaki saat makan siang adalah gagasan bagus untuk memenuhi kebutuhan yang satu ini. Pasalnya jalan kaki bukan hanya membakar kalori, tapi bisa meredakan stress dan refreshing.

4. Menyantap makanan siang yang sehat

Makan siang yang sehat merupakan bagian penting dari diet seimbang. Tapi makan dengan porsi yang masuk akal merupakan bagian penting dalam menjaga kesehatan Anda. Jadi selain menyantap makanan sehat, juga perhatikan porsi makan Anda, jangan sampai makan terlalu banyak dan lalu hanya duduk di kursi sepanjang sore atau jangan pulan makan terlalu sedikit hingga Anda kurang asupan nutrisi.

5. Salah posisi dalam waktu lama

Tension neck syndrome (TNS) atau sakit dibagian leher dapat terjadi saat otot-otot bagain leher dan pundak atas tak tepat, atau salah posisi dalam waktu lama, demikian menurut National Institute of Environmental Health Sciences. Biasanya ini dialami oleh pekerja yang bertugas menerima telepon hampir sepanjang hari atau mengetik selama berjam-jam.

6. Melakukan liburan.

Memang pada kenyataanya, melakukan liburan sangat berguna untuk meredakan diri dari kesibukan, pun membantu mengisi kembali ''baterai'' Anda. Liburan juga bermanfaat untuk mengurangi stress dan membuat pikiran Anda berhenti bekerja, khusunya jika Anda memiliki konflik, demikian juga saat Anda memiliki masalah dengan bos, rekan kerja atau proyek yang Anda kerjakan. Stres dapat berimbas pada kesehatan, seperti melemahkan sisitem imun dan meningkatkan resiko sakit. Jadi, mengurangi tingkat stres adalah inti permasalahnnya, dan satu-satunya yang paling manjur untuk maslaah ini adalah liburan, demikian jelas presiden Business Psychology Consulting.

7. Ketegangan pada mata

Akibat terlalu lama duduk di depan komputer akan menimbulkan masalah lain. Ketegangan mata dapat menyebabkan sakit kepala, susah fokus, dan menambah sensitifitas pada cahaya, demikian menurut ahli dari Universitas California. Jadi sebaiknya jika Anda tak dapat membaca tulisan di layar komputer Anda dari jarak jauh, lebih baik perbesar ukuran hurufnya.

8. Mengulur waktu lebih lama.

Bisanya orang fokus pada tugas masing-masing dan berusaha menyelesaikan proyek tersebut. Tapi mereka tak menyadari kalau itu mempengaruhi kesehatan, demikian menurut persiden Business Psychology Consulting. Para pekerja keras biasanya baru menyadari saat mengalami stress dalam tingkat tinggi, yang mulai mempengaruhi hubungan serta mood mereka. Stres semacam ini biasanya disebabkan oleh kondisi yang terlalu lelah. Kelelahan dapat juga mempengaruhi sistim imun seseorang, begitu puladapat menyebabkan gangguan tidur atau gangguan konsentrasi.

9. Keyboard, mouse dan telepon bisa jadi sarang ribuan kuman

Hal tersebut diatas bisa membuat Anda sakit. Jadi basmi dengan obat anti kuman. Menurut Science Daily, peneliti di 100th General Meeting of the American Society for Microbiology melaporkan kalau virus dapat bertahan selama berjam-jam hingga berhari-hari di permukaan kasar.

10. Kesadaran diri

Hal apa yang paling penting untuk Anda lakukan supaya tetap sehat di tempat kerja ? Menurut Business Psychology Consulting, langkah paling penting untuk menjaga kesehatan di tempat kerja adalah kesadaran diri. Mengetahui diri Anda sendiri dan batas yang Anda miliki. Tahu kapan saatnya Anda istirahat dan kapan waktunya mengambil libur. Dan jangan lupa berolah raga, yang selama ini terbukti membantu secara fisik dan mental, lakukan saat di kantor dan di rumah.

( oleh : tedifa, pengarang : teguh vedder , diterbitkan di : agustus 09, 2007 )

Tetap Fit di Usia Tua


TIPS Untuk Tetap Fit di Usia Lanjut

Kebutuhan kalori pada lanjut usia ( lansia) tergantung dari usia, tinggi badan, berat badan, aktivitas, dan ada tidaknya penyakit yang menyertainya. Sejalan dengan bertambahnya usia, metabolisme tubuh dan kemampuan organ cerna akan menurun sehingga asupan makanan dan minuman yang berlebihan bisa menjadi beban kerja bagi organ-organ tubuh yang juga telah lansia. Asupan makan pada lansia dipengaruhi oleh berbagai hal seperti faktor sosial ekonomi, fisiologi, patologi dan lain- lain.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada “ Lansia “, antara lain adalah :

  • Umumnya perubahan komposisi tubuh yang terjadi adalah komposisi lemak yang meningkat, komposisi cairan tubuh yang berkurang, komposisi otot yang menurun disertai penurunan massa tulang.Contohnya massa otot yang beratnya sekitar 40% dari berat badan memberikan sumbangan 20, 25% terhadap laju metabolisme.
  • Selain itu organ-organ yang memiliki aktivitas metabolisme tinggi seperti hati, otak, jantung dan ginjal memberikan kontribusi sebesar 60 - 65% terhadap laju metabolisme. "Pada lansia terjadi penurunan dari aktivitas organ-organ yang saya sebutkan tadi.Hal ini sebutnya, perlu diperhatikan agar pemberian nutrisi pada lansia disesuaikan dengan kebutuhannya, agar kualitas kesehatannya tetap terjaga dengan baik.

  • Penurunan berat badan (BB) pada lansia merupakan faktor yang harus diwaspadai, karena mempengaruhi angka kematiannya. Penelitian yang dilakukan di sebuah Panti Werdha menunjukkan lansia yang mengalami penurunan BB lebih dari 10% dalam waktu 6 - 36 bulan, didapatkan angka kematiannya sebesar 62% dalam jangka waktu 3 tahun, sedangkan pada lansia yang tidak mengalami kehilangan BB angka kematiannya hanya sebesar 42% dalam kurun waktu yang sama.

Oleh karenanya dukungan nutrisi yang adekuat pada lansia merupakan hal yang sangat penting untuk tetap mempertahankan kualitas hidup dan kesehatan yang optimal. Nutrisi yang diberikan, kata Inayah harus disesuaikan dengan nafsu makannya, suasana makan, jenis makanan, dan cara pemberian makanannya.

Pada beberapa lansia ada yang mempunyai nafsu makan yang berlebih, hal ini memberikan dampak yang kurang baik karena sejalan dengan bertambahnya usia, metabolisme tubuh yang telah menurun, kemampuan organ cernapun menurun. "Asupan makanan dan minuman yang berlebihan merupakan beban kerja bagi organ-organ tubuh yang juga telah lansia,"

( oleh : Grandfa, Diterbitkan di: September 05, 2007 )

10 Tips : Agar Anda Tidak "PIKUN" ( Pelupa )


Dengan mengikuti 10 Tips ini, mudah-mudahan " Penyakit Pikun " atau " Penyakit Pelupa " yang saat ini (mungkin) menghinggapi Anda bisa dihindari :

1. Fokuskan diri untuk mendengar dan kurangi berbicara. Pasalnya, dengan mendengar akan mendorong kita untuk lebih berkonsentrasi

2. Disiplin berdiet. Melakukan diet sehat dengan mengkonsumsi makanan yang kaya protein, di samping juga buah dan sayuran, akan memberikan suntikan ‘tenaga’ bagi otak.

3. Usahakan untuk mengurangi bahkan mungkin menghindari pergaulan dengan mereka yang selalu berpikiran negatif. Sebaliknya kembangkan selalu pemikiran positif. Karena berpikir positif itu bisa menstimulir proses kerja otak.

4. Hindari mengkonsumsi makanan berlemak tinggi. Karena lemak-lemak tersebut bisa menyumbat saluran arteri yang tengah menyuplai darah ke otak.

5. Baca, baca, dan baca. Banyak membaca dengan diselingi bermain puzzle merupakan latihan yang sangat baik bagi otak. Karenanya, isilah waktu senggang Anda dengan berbagai jenis bacaan, dari yang fiksi hingga yang berat sekalipun nggak apa-apa kok.

6. Minumlah vitamin, khususnya vitamin E dan suplemen yang mengandung unsur seng. Berbagai penelitian menunjukkan kalau kedua unsur tersebut bisa membantu memperlambat proses penuaan dini serta meningkatkan kemampuan ingatan.

7. 7. Jangan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Terlalu banyak alkohol konon akan membunuh sel-sel otak secara perlahan-lahan, lho.

8. 8. Rencanakan selalu aktivitas berinteraksi dengan orang lain. Karena yang namanya bersosialisasi itu konon bisa mengusir rasa malas pada otak.

9. 9. Hindari mengkonsumsi obat-obatan yang tidak perlu. Menurunkan berat badan, tekanan darah, serta kadar kolesterol dalam tubuh terkadang lebih ampuh dengan diet dan olahraga ketimbang obat-obatan. Selain itu usahakan untuk mempelajari dan mengetahui efek samping dari obat-obatan yang Anda minum. Obat tidur misalnya, konon bisa mengakibatkan hilangnya memori.

1110. Cobalah untuk menjadwalkan olahraga secara rutin dalam agenda Anda. Karena, aktivitas tersebut bisa melancarkan sirkulasi darah ke otak.

Nah, selamat mencoba ya….. dan Insya Allah Anda tidak lagi " Pikun " atau menderita " Penyakit Pelupa " .

Selasa, 16 September 2008

7 TIPS HIDUP SEJAHTERA DIMASA PENSIUN

HIDUP MAKMUR, SEHAT, BEBAS SECARA FINANSIAL DIMASA PENSIUN, MUNGKINKAH ITU ?

Melalui Tujuh Pilar Kemandirian yang menawarkan langkah-langkah praktis yang dapat Anda ambil di usia berapapun dimana Anda menginginkan masa depan yang menyenangkan dan mandiri secara finansial. Tujuh pilar kemandirian finansial pada masa pensiun tersebut adalah :

1. 1. Pilar Pertama : Sikap Bersyukur

Pusat kebebasan finansial adalah sikap bersyukur dengan sepenuh hati, yaitu suatu semangat yang tulus untuk selalu bersyukur kepada Tuhan atas setiap berkat yang diberikan-NYA, baik besar maupun kecil. Dengan hati penuh rasa syukur ini akan muncul kegembiraan secara alami untuk berbagi dengan komunitas sosial dan rohani serta setiap orang yang Anda temui.

2. 2. Pilar Kedua : Komitmen Terhadap Kesehatan dan Vitalitas

Inti dari pilar ini adalah mengetahui bahwa kesehatan itu penting untuk (a) membantu menghindarkan pengeluaran yang besar untuk biaya pengobatan, dan (b) kebugaran, tenaga, dan vitalitas yang akan anda butuhkan untuk menikmati gaya hidup yang aktif serta menyenangkan.

3.3. Pilar Ketiga : Bebas dari Utang

Utang yang Saya maksudkan disini adalah utang konsumtif, untuk itu putuskan dan jangan pernah terlibat utang. Kebiasaan “Beli Sekarang, Bayar Selamanya” telah merampok masa depan Anda karena Anda membayar masa lalu.

4. 4. Pilar Keempat : Disiplin Menabung di Tabungan yang Menguntungkan secara Pajak

Setelah utang konsumtif Anda berkurang, Anda akan mampu menyimpan lebih banyak uang untuk masa depan. Hal ini membawa kita pada pilar keempat: disiplin menabung. Dimana sebagian uang itu akan dialihkan pada cadangan dana tak terduga untuk biaya hidup antara 3-6 bulan agar dapat mengatasi kebutuhan hidup yang mendadak. Komitmen Anda menabung adalah untuk jangka panjang karena Anda dapat menikamati keuntungan luar biasa dari tabungan yang menguntungkan secara pajak, yang memungkinkan Anda mengurangi beban pajak dan menunda pajak penghasilan.

5. 5. Pilar Kelima : Berinvestasi agar Berkembang

Menabung hanyalah menyisihkan sejumlah uang; investasi berarti menggunakan tabungan itu agar semakin berkembang seiring dengan waktu. Bahkan penabung terpandai sekalipun pasti akan mengalami kekurangan jika mereka menyimpan uang ditempat yang “aman” seperti rekening bank, pasar uang, deposito dan obligasi. Untuk tabungan pensiun jangka panjang, lebih baik Anda menggunakan uang secara lebih agresif.

6. 6. Pilar Keenam : Perlindungan Aset

Agar anda berhati-hati terhadap apa yang telah Anda bangun dengan susah payah, buku ini juga akan menjelaskan tipe jaminan asuransi yang hanya akan membuang uang Anda.

7.7. Pilar Ketujuh: Sumber Penghasilan yang Tidak Habis

Dalam pembahasan ini akan menjawab ketakutan para calon pensiunan: “Apakah aku akan kehabisan uang? Apakah aku harus pindah dan ikut anak-anakku atau bergantung pada pemerintah?”. Pilar ketujuh ini akan menunjukkan kita bagaimana mengubah aset kita menjadi suatu aliran penghasilan yang dapat diandalkan. Hal ini akan menjamin kita untuk memiliki uang yang kita butuhkan selama kita masih memerlukannya, jika dikombinasikan dengan pembelanjaan yang bijak.

Apabila Anda ingin mengetahui lebih lanjut perihal Tujuh Pilar Kemandirian, maka saya silakan untuk membaca buku : “The New Retirement - Meraih Kebebasan Finansial dan Kehidupan Impian Anda di Masa Pensiun “, oleh Dan Benson. Penerbit PT Buana Ilmu Populer (BIP) Kelompok Gramedia, Jakarta – 2005 ( Direkomendasikan oleh Asti Sri Purniyati )